Hewan Langka di Indonesia : 4. Anoa

Anoa

Anoa adalah satwa endemik pulau Sulawesi, Indonesia. Anoa juga menjadi fauna identitas provinsi Sulawesi Tenggara. Satwa langka dan yang dilindungi ini terdiri atas dua spesies / jenis yaitu : Anoa Pegunungan (Bubalus Quarlesi) dan Anoa Dataran Rendah (Bubalus Despressicornis). Kedua satwa ini tinggal dalam hutan yang jarang dijamah manusia. Kedua spesies Anoa tersebut hanya dapat ditemukan di Sulawesi, Indonesia. Diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 5000 ekor yang masih bertahan hidup. Anoa sering diburu untuk diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya. 

Baik Anoa Pegunungan (Bubalus Quarlesi) maupun Anoa Dataran Rendah (Bubalus Depressicornis) sejak tahun 1986 oleh IUCN Redlist dikategorikan dalam binatang dengan status konservasi Terancam Punah atau tigak tingkat di bawah status Punah. 

Secara umum, anoa mempunyai warna kulit mirip kerbau, tanduknya kurus ke belakang serta meruncing dan agak memipih. Hidupnya berpindah- pindah tempat dan apabila menjumpai musuhnya anoa akan mempertahankan diri dengan mencebur ke rawa- rawa atau apabila terpaksa akan melawan dengan menggunakan tanduknya. 

Anoa Dataran Rendah  (Bubalus Depressicornis) sering disebut sebagai Kerbau kecil, karena Anoa memang mirip kerbau, tetapi pendek serta lebih kecil ukurannya, kira- kira sebesar kambing. Spesies bernama latin Bubalus Depressicornis ini disebut sebagai Lowland Anoa, Anoa de Ilanura, atau Anoa des Plaines. Anoa yang menjadi fauna identitas provinsi Sulawesi Tenggara ini lebih sulit diteukan dibandingkan anoa pegunungan. 

Anoa Datarab Rendah mempunyai ukuran tubuh yang relatif lebih gemuk dibandingkan saudara dekatnya Anoa pegunungan . Panjang tubuhnya sekitar 150 cm dengan tinggi sekitar 85 cm. Tanduk anoa dataran rendah panjanganya sekitar 40 cm. Sedangkan berat tubuhnya mencapai 300 kg. 

Anoa dataran rendah dapat hidup hingga mencapai usia 30 tahun yang matang secara seksual pada umur 2- 3 tahun. Anoa betina melahirkan satu bayi dalam setiap masa kehamilan. Masa kehamilannya sendiri sekitar 9- 10 bulan. Anak anoa akan mengikuti induknya hingga berusia dewasa meskipun telah disapih saat umur 9- 10 bulan. Sehingga tidak jarang satu induk terlihat bersama dengan 2   anak anoa yang berbeda usia. Anoa dataran rendah hidup di habitat mulai dari hitan pantai sampai dengan hutan dataran tinggi dengan ketinggian 1000 mdpl. Anoa menyukai daerah hutan di tepi sungai atau danau mengingat satwa langka yang dilindungi ini selain membutuhkan air untuk minum juga gemar berendam ketika sinar matahari menyengat. 
Anoa pegunungan (Bubalus Quarlesi) sering disebut juga sebagai Mountain Anoa, Anoa de montagne, Anoa de Quarle, Berganoa, dan Anoa de montana. 

Anoa pegunungan mempunyai ukuran tubuh yang lebih ramping dibandingkan anoa dataran rendah. Panjang tubuhnya sekitar 122- 153 cm dengan tinggi sekitar 75 cm. Panjang tanduk anoa pegunungan sekitar 27 cm dengan berat tubuh dewasa sekitar 150 kg. Anoa pegunungan berusia antara 20- 25 tahun yang matang secara seksual saat  berusia 2- 3 tahun. Seperti anoa datarang rendah, anoa ini hanya melahirkan satu bayi dalam setiap masa kehamilan yang berkisar 9- 10 bulan, Anak anoa akan mengikuti induknya hingga berusia dewasa meskipun telah disapih saat umur 9- 10 bulan. 

Anoa pegunungan berhabitat di hutan dataran tinggi hingga mencapai ketinggian 3000 mdpl meskipun terkadang anoa jenis ini terlihat turun ke pantai untuk mencari garam mineral yang diperlukan dalam proses metabolisme. 

Anoa pegunungan cenderung lebih aktif pada pagi hari, dan beristirahat saat tengah hari. Anoa sering berlindung di bawah pohon- pohon besar, di bawah batu menjorok, dan dlam ruang di bawah akar pohon atau berkubang di lumpur dan kolam. Tanduk anoa digunakan untuk menyibak semak- semak atau menggali tanah. Benjolan permukaan depan tanduk digunakan untuk menunjukkan dominasi, sedangkan pada saat pekelahian, bagian ujung yang tajam menusuk ke atas digunakan dalam upaya untuk melukai lawan. Ketika bersemangat, anoa pegunungan mengeluarkan suara "moo". 

Anoa semakin hari semakin langka dan sukit ditemukan, Bahkan dalam beberapa yahun terakhir anoa dataran rendah yang menjadi maskot provinsi Sulawesi Tenggara tidak pernah terlihat lagi. Karena itu sejak tahun 1986, IUCN Redlist memasukkan kedua jenis anoa ini dalam status konservasi "endangered" (terancam punah). \

Anoa sebenarnya tidak mempunyai musuh (predator) alami. Ancaman kepunahan satwa endemik Sulawesi ini lebih disebabkan oleh deforestasi hutan (pembukaan lahan pertanian dan pemukiman) dan perburuan yang dilakukan manusia untuk mengambil daging, kulit, dan tanduknya. 


Ini adalah Video pada saat Anoa menyerang kotak di Kebun Binatang LA
Selamat Menyaksikan :) 


 

1 comment:

  1. Wah terimakasih min, cukup menjadi referensi.. coba sedikit saya rangkum tapi mohon saran dan kritikannya takut ada yang tidak sesuai dari artikel saya yang berjdudul Hewan langka ini..

    skali lagi mkasih bnyak.

    ReplyDelete